Masyarakat Adat Tablasupa: Wilayah Kami Tidak bisa di Ganggu

Masyarakat adat Tabalsupa distrik Depapre kabupaten Jayapura lebih awal mengambil langkah untuk penyatuan Persepsi masyarakat adatnya melalui Dewan Adat Kampung Tablasupa  menyikapi Isu Tambang Nikel di Cycloop saat ini  ramai diperbincangkan

Pertemuan awal Yang digelar di tablasupa Jumat 11/7/2025 berhasil menerima berbagai usul dan saran warga masyarakat adat Tablasupa, sehingga merekomendasikan beberapa hal untuk di Tindak lanjuti secara internal sebagai bentuk persiapan masyarakat adat di wilayah adatnya sendiri

Diketahui bersama bahwa tahun-tahun yang lalu wilayah Tablasupa pernah ada sengketa soal pertambangan, Hal ini juga merupakan pengalaman terbaik untuk warga Tablasupa menentukan langkah bijaksana mempertahankan Hak hidupnya Lanjutkan membaca “Masyarakat Adat Tablasupa: Wilayah Kami Tidak bisa di Ganggu”

AMAN JAYAPURA TOLAK RENCANA PENGOLAHAN NIKEL DI CYCLOOP

Rencana pengolahan tambang nikel  di kabupaten Jayapura,  telah Mengkapling area Cycloop sebagai wilayah pengolahannya, diduga  telah terjadi  Kontrak karya PT. Bukit Iriana Sentani  sebagai Perusahaan Tambang Nikel  Yang mengantongi Kontrak Karya Eksplorasi Nikel di Wilayah Cycloop sampe tanjung Tanah Merah wilayah Depapre dengan  Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, dari informasih peta yang beredar, kontrak karya ini melingkupi  beberapa wilayah  distrik didalamnya yaitu distrik Depapre, Ravenirara, waibu, Sentani Barat, Sentani, Sentani Timur dan kota jayapura

Rencana pengolahan tambang nikel ini telah lebi dulu dilakukan sorvei pada tahun 2024 bulan Mey oleh PT. Danmar Explorindo di Area Cycloop Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Sarmi pada mey 2024 Lanjutkan membaca “AMAN JAYAPURA TOLAK RENCANA PENGOLAHAN NIKEL DI CYCLOOP”

AMAN Jayapura Akan Dampingi Proses Pemetaan Wilayah adat di Tablasupa

Ketua Pengurus Daerah Aliansi Masyarakat Adat Nusantara ( PD. AMAN ) Jayapura Benhur Wally yang juga Sebagai Anggota DPR Provinsi Papua Utusan Masyarakat adat berkunjung ke kampung Tablasupa Distrik Depapre Kabupaten Jayapura Papua, Sabtu 10/5/2025 bertemu Tim pemetaan peta wilayah adat Tablasupa Komunitas  suku Tepera guna memberikan dukungan pendampingan Lanjutkan membaca “AMAN Jayapura Akan Dampingi Proses Pemetaan Wilayah adat di Tablasupa”

PENGELOLAAN HUTAN ADAT YAPSI-KAUREH DINILAI TIDAK ADIL

Perwakilan Masyarakat adat Suku Oktim/Oria, Distrik Yapsi dan Distrik Kaureh datangi Kantor Majelis Rakyat Papua ( MRP ) kamis 8/5/2025, Melakukan Koordinasi terkait  aspirasi mereka yang disampaikan ke MRP Tentang Pemanfaatan Hutan Adat di Wilayah Mereka ( Wilayah Pembangunan 4 Kabupaten Jayapura )  dan MRP sebagai lembaga representasi orang asli papua telah mengeluarkan kebijakan dalam bentuk rekomndasi  untuk di Tindak lanjuti

Lanjutkan membaca “PENGELOLAAN HUTAN ADAT YAPSI-KAUREH DINILAI TIDAK ADIL”

MASYARAKAT ADAT WALSA DI PERBATASAN RI/PNG BERSEDIA MASUK KEANGGOTAAN AMAN

Suku Walsa adalah salah satu suku dari 7 suku asli masyarakat adat di wilayah pemerintahan kabupaten Keerom Papua, Suku Walsa sendiri ada 5 kampung asli dan suku fermanggem sendiri terdiri dari 3 Kampung asli, 8 kampung ini yang mendiami bagian perbatasan wilayah RI/PNG yakni kampung PUND, Kmpung BOMPAI,Kampung KALIMALA, Kampung BANDA, Kampung YUWAINDA, Kampung AMPAS, Kampung KALIFAM, dan Kampung SAH.

8 kampung ini disebut suku Walsa Permanggem, dalam struktur tatanan adat mereka pimpinan tertingginya adalah kepala suku per Clen atau Marga Lanjutkan membaca “MASYARAKAT ADAT WALSA DI PERBATASAN RI/PNG BERSEDIA MASUK KEANGGOTAAN AMAN”

Panitia Musyawarah Pemuda Adat Wilayah Tepera Dibentuk

Perayaan Tahun baru di Papua, sudah jadi tradisi  memupuk persatuan, kesatuan,  kebersamaan serta mengikat erat tali persaudaraan, hal ini selalu di rayakan di  setiap komunitas masyarakat adat yang ada di papua

Awal tahun 2025 menjadi tonggak sejarah  terbentuknya  panitia Musyawarah besar Pemuda Adat  ( Tepera  do )  wilayah hukum adat Tablasupa Distrik Depapre kabupaten Jayapura yang pertama kali, Hal ini disampaikan  dalam ruang diskusi Pemuda Adat Tablasupa pada kegiatan HUT pemuda adat ” Tepera do ”  ke VI tahun,  tanggal 9/1/2025 yang dikemas dalam bentuk ibadah  syukur dan Sukacita Yosim Jumat 17/1/2025, bertempat di para-para adat suku Serontou kampung Tablasupa

Tahun 2018 adalah tahun berdirinya Komunitas Pemuda Adat Tepera do dalam lingkup wilayah Tablasupa, tahun 2025 Komunitas Pemuda Adat ini menyatakan diri untuk lebih berkembang, sehingga mulai membentuk panitia Mubes I yang akan melibatkan berbagai pihak Lanjutkan membaca “Panitia Musyawarah Pemuda Adat Wilayah Tepera Dibentuk”

Sukacita Masyarakat Adat Kampung Wambena,  Antar Pendeta Ke Tempat Tugas Baru

Setelah  Empat tahun melayani di GKI Sinai Kampung Wamena Klasis Tanah Merah Depapre, Pdt. Agnes Serontou dimutasikan ke jemaat Wibong II Amai kampung Tablasupa Distrik Depapre  setelah Klasis Tanah merah mengeluarkan SK Mutasi Tertanggal 6/6/2024 lalu

Iring – iringan kendaraan roda dua dan roda empat  dari Kampung Wambena Rabu 21/8/2024 menuju pantai Amai dengan sukacita besar,  sebagian  jemaat terharu setelah mengantarkan pendeta Agnes tiba di tempat tugas yang baru, Air matapun tak tertahankan disaat berpegangan tangan dan berpelukan sebagai tanda untuk berpisah

 Pemerintah kampung Wambena, ( Kepala Kampung), Tokoh Adat ( Onfoafi), Majelis Jemaat seutuhnya, serta Badan Pelayan empat unsur yang ada di Jemaat Sinai Wambena semua ikut terlibat dalam kegiatan pengantaran Hamba Tuhan ini.

Kedatangan mereka  disambut  langsung Tokoh-tokoh masyarakat kampung Tablasupa, yaitu Kepala Kampung Tablasupa, Ondoafi, dan Majelis Jemaat serta unsur-unsur jemaat

Pengantaran Pendeta kali ini disaksikan Badan Pekerja Klasis Tanah Merah yang dihadiri langsung oleh Sekertaris Klasis  Pdt. Alfius Kawaitou S.Th

Sekertaris Klasis Tanah Merah Pdt Alfius Kawaitou Saat Memberikan Sambutan

Dalam Sambutan  Sekertaris Klasis Pdt. Kawaitou  mengawalinya dengan menyampaikan banyak terimakasih kepada jemaat GKI Sinai  Wambena yang selama ini telah bersama-sama Pdt. Agnes Serontou melakukan tugas pelayanan dan kali ini dengan  suka cita warga jemaat ikut mengantarkan ke tempat tugas yang baru, dan  selanjutnya akan bertugas seperti biasa  bersama majelis jemaat melayani jemaat, Ia juga berharap kepada majelis dan  jemaat Wibong II Amai untuk mengedepankan kerja sama yang baik bersama pendeta

Di tempat yang sama pula, Kepala Kampung Tablasupa Maurits Serontou selaku perwakilan Warga Masyarakat dan Jemaat Wibong Tablasupa  mengucapkan selamat datang bagi Pdt. Agnes Serontou  di jemaat Wibong II Amai, dan selanjutnya Pihak Pemerintah kampung dan gereja terus menjadi mitra kerja yang baik untuk memajukan Kampung dan jemaat dengan program-program yang telah ada, kepala kampung juga menyebutkan bahwa untuk keagamaan, pemerintah kampung Tablasupa selalu menganggarkan Anggran pembinaan untuk peningkatan penatalayanan gereja dan jemaat

Kegiatan yang berlangsung kurang lebi 3 jam ini, diakhiri dengan jamuan kasih ( makan bersama ) , setelah itu warga jemaat GKI Sinai Wambena bergegas meninggalkan Pantai Amai kembali ke kampung Halamannya. (oK)

Masyarakat Tablasupa Mulai Focus Tahapan Pembuatan Peta Hak Ulayat Kampung

Masyarakat Kampung Tablasupa berkumpul bersama para tetua adat di ( Para-para adat ) Suku Serontou untuk membahas persiapan tim pemetaan hak ulayat masyarakat adat pada Sabtu, 3 Agustus 2024. Pertemuan diadakan di Tablasupa, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, Papua.

Ketua Dewan Adat Kampung Tablasupa Atanasius Okoseray dalam pertemuan itu menyampaikan bahwa sebagai langkah awal, Tim Pemetaan yang di bentuk langsung dari masyarakat adat perlu mengidentifikasi cerita keberadaan masyarakat di kampung Tablasupa dan hubungan dengan kampung Yang lain, Cerita-cerita masa lalu itu bisa menjadi referensi guna mendukung proses pembuatan Peta Hak Ulayat Masyarakat Adat yang akan diusulkan ke kementerian untuk mendapat legitimasi status hutan adat.

Bicara tentang status hutan, Saat ini ada dua agenda besar yang menjadi sorotan terkait dengan pengelolaan hutan, yakni peningkatan kesejahteraan masyarakat (khususnya di sekitar hutan) dan juga penciptaan model pelestarian hutan yang efektif.

Pemerintah telah menyiapkan program yang memastikan bahwa sarana pengentasan kemiskinan masyarakat, khususnya di sekitar hutan. Salah satunya adalah dengan menciptakan keharmonisan antara peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan pelestarian lingkungan. Hal itu diharapkan bisa terwujud melalui Program Perhutanan Sosial. Program Perhutanan Sosial bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pola pemberdayaan yang tetap berpedoman pada aspek kelestarian.

Hutan adat masyarakat Tablasupa di Distrik Depapre adalah salah satu hutan yang penting untuk dijaga. Hutan tersebut menjadi salah satu tempat tinggal burung Cenderawasih. Sejak 2014 Kelompok Pecinta Alam (KPA) yang dikoordinir langsung oleh Badan Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Papua ikut menjaga hutan tersebut.

Foto Saat Pertemuan di Para-para Adat

Menurut penjelasan Tokoh-tokoh adat dalam pertemuan itu bahwa, wilayah hukum adat yang ada sampai sekarang merupakan titipan leluhur mereka, untuk itu tidak diperbolehkan untuk merubah status ke dalam bentuk apapun, agar supaya hubungan antara alam dan manusia, nilai-nilai sakral yang ada dalam hutan tetap terjaga, dan juga proses pengolahan SDA dalam hutan adat ini bisa di kelolah secara oleh masyarakat adat sendiri. (Ok)

Pentingnya pelestarian Budaya, Ketua Dewan Adat Kampung Kunjungi Perpustakaan

Dampak dari lajunya perkembangan pembangunan di tanah Papua, nilai-nilai budayapun mulai ikut tergilas, generasi muda saat ini belum banyak memahami serta menguasai bahasa daerahnya

Hal ini mulai diseriusi oleh Dewan Adat Kampung Tablasupa, dengan mendatangi perpustakaan Waribu Kampung Tablasupa distrik Depapre kabupaten Jayapura papua untuk berkolaborasi dalam pembuatan Kamus alam berbahasa ibu, serta meningkatkan nilai-nilai seni

Ketua Dewan Adat Tablasupa Jefri Apaseray saat bertandang ke Perpustakaan bertemu ketua pengelola perpustakaan Ibu Octovina Kisiwaitou, Kamis 18/7/2024 mengatakan, pihak adat sangat mendukung aktifitas perpustakaan kampung, ia mengharapakan ke depannya akan ada kerja sama dalam pembuatan Kamus dalam bentuk buku dan aplikasih untuk anak-anak generasi muda, sehingga bahasa ibu, tidak hilang pungkasnya

Ketua pengurus perpustakaan Waribu Kampung Tablasupa juga menyampaikan bahwa, Fungsi khadiran perpustakaan di kampung guna mendukung kebutuhan masyarakat termasuk melestarikan budaya, kami akan terus berkoordinasi untuk tindak lanjuti hasil pembahasan ini, semoga ada pihak yang bisa bekerja sama dengan kami untuk mempermudah proses ini, tuturnya (*)

Ketua PHD AMAN Jayapura Raih Kursi DPR Provinsi Papua Hasil Penghitungan Suara Ulang

Oleh Nesta Makuba

Ketua Pengurus Harian Daerah AMAN Jayapura Benhur Wally akhirnya sukses menyegel satu kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Papua hasil Penghitungan Suara Ulang (PSU) di Distrik Sentani Kota.

Benhur yang maju menjadi calon legislatif dari Partai Nasdem ini meraih 1.079 suara dari Daerah Pemilihan III meliputi Kabupaten Jayapura. Ia mendapatkan kursi terakhir dari 9 kursi DPR Provinsi Papua yang diperebutkan hasil Penghitungan Suara Ulang (PSU) di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Distrik Sentani Kota.

Berdasarkan hasil Penghitungan Suara Ulang yang dilaksanakan selama satu minggu terakhir tersebut, Partai Nasdem meraih dua kursi untuk DPR Provinsi Papua dari Daerah Pemilihan III. Kursi pertama diraih Cyntia Ruliani Talangan dengan perolehan 14.247 suara disusul kursi kedua diraih Benhur Wally dengan perolehan 1.079 suara.

Benhur Wally menjelaskan perolehan suara yang menghantarkannya ke parlemen ini merupakan hasil Penghitungan Suara Ulang. Awalnya, Benhur menggugat perolehan suara hasil pemilu bulan Februari 2024 lalu. Atas gugatan tersebut, Mahkamah Konstitusi memerintahkan KPU Kabupaten Jayapura melakukan penghitungan suara ulang di 225 TPS yang ada di Distrik Sentani Kota. Atas perintah MK tersebut, KPU melakukan Pemungutan Suara Ulang pada 27 Juni 2024 lalu.

“Hasilnya, saya memperoleh satu kursi di DPR Provinsi Papua,” kata Benhur Wally pada Rabu, 3 Juli 2024.

Benhur menjelaskan hasil penghitungan suara ulang yang diperolehnya ini telah disandingkan dengan data C hasil dan C Plano yang menetapkan Partai Nasdem meraih dua kursi. Dikatakannya, dari hasil pleno KPU ditetapkan perolehan suara Partai Nasdem naik, sehingga menempati perolehan kursi pertama dan kursi terakhir untuk anggota DPR Provinsi Papua dari Dapil III.

“Perolehan suara partai Nasdem 19.000, pada kursi ke 9 kosong, dan Nasdem diberikan kesempatan membagi bilangan pembagi tiga. Setelah dilakukan penghitungan ulang, Partai Nasdem mendapat tambahan satu kursi,” terangnya.

Sampaikan Terima Kasih ke Masyarakat Adat

Benhur Wally menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, terutama Masyarakat Adat yang tetap konsisten mengawal suara sehingga terpilih menjadi anggota DPR Provinsi Papua. Benhur bangga sebagai utusan Masyarakat Adat dapat memperoleh kursi di DPR Provinsi Papua.

“Semua ini berkat perjuangan, doa dan dukungan semua pihak, terutama Masyarakat Adat,” tandasnya.

Benhur mengaku tidak mudah untuk mendapatkan kursi di DPR Provinsi Papua. Butuh tenaga, pikiran, waktu dan biaya yang tidak sedikit.

“Saya lega bisa melewati semua itu,” katanya sumringah.

Tokoh Masyarakat Adat Bhuyaka Irenius Pepeho menyambut baik terpilihnya Benhur Wally sebagai anggota parlemen di DPR Provinsi Papua. Irenius menyebut terpilihnya Benhur sebagai representasi Masyarakat Adat di parlemen. Ia mengatakan perjuangan Masyarakat Adat mendukung Benhur tidak sia-sia, terbukti yang bersangkutan telah terpilih sebagai anggota parlemen.

“Masyarakat Adat bangga, kami percaya semua ini tidak diperoleh Benhur dengan mudah, butuh perjuangan yang panjang,” ujarnya.

Irenius yang juga Ketua DAS Wilayah Rabilbhu ini menaruh harapan besar kepada Benhur untuk tidak lupa memperjuangkan hak-hak Masyarakat Adat saat di parlemen nanti. Sebab, selama ini hak-hak Masyarakat Adat tidak mendapat perhatian di parlemen. Ia pun mencontohkan RUU Masyarakat Adat yang mangkrak satu dekade di DPR.

Menurut Irenius, sudah saatnya Masyarakat Adat didorong untuk ramai-ramai menuju parlemen agar bisa memperjuangkan hak-hak Masyarakat Adat yang selama ini dikangkangi.

“Harapan kita setelah Benhur, ada tokoh adat lainnya yang duduk di parlemen,” ujarnya.

Penulis adalah Jurnalis Masyarakat Adat dari Jayapura, Papua